Senin, 27 Februari 2012

Senin, 27/02/2012 – 11.20

Wow, tepat pukul 06.30 seorang siswi yang biasa mendapat predikat “Siswa Telatan” kini sudah sampai di sekolah tercinta *wow. Si tas coklat, yak julukan yang dilontarkan kawan-kawannya untuknya. Kini telah menaiki tangga unik yang dibuat mendadak karena sebuah pembangunan yang cukup ribet. Sekitar 45 detik kemudian ia sudah sampai didepan kelas yang menjadi tempatnya menambah wawasan ilmu pengetahuan sekaligus tempat dia bersemedi/berdiam diri dengan istilah kerennya “molor”. Ia pun memasuki kelas tersebut, meraih bangkunya dan mengambil sebuah topi kebanggan karena cetakannya yang salah. Mulai dari namanya, posisinya, baunya *eh, enggak deng.

@lapangan

Namanya juga cewek, kalo udah kumpul gini deh susah diatur bawaanya nggosip muluk, maklumlah. Sekitar 45menit-an lah, upacara yang telah menewaskan gadis cilik ini selesai juga. Siswa-siswi pun berhamburan memasuki kelas berukan sekitar 10* meterlah. Si tas coklat ini pun kembali memasuki kelas. Ahhhh!! Teriaknya hingga membuat ia menaarik kawannya keluar. Sebuah pemandangan etis terjadi di ruang kelas. Seorang cewek dan cowok sedang berada dilam kelas. Sedangkan cowoknya itu yah bisa dibilang lagi deket sama si tas coklat. Haha :D perasaan galau pasti adalah. Lupakan.. Hujan gerimis lalu perlahan berbuah menjadi deras kemudian reda lagi namun masih menyisakan rintik-rintik hujan. Istirahat berangsung.

11.20—

“ayo anak-anak bukunya dikeluarkan, sudah pada dikerjakan?” kata bu guru yang nampaknya menyindir anak-anak didiknya, karena pasti dia sudah menyadari bahwa jawabannya pasti belum.

“belummmm buu..” teriak semua anggota kelas dengan semangat 45 nya.

“yasudah, sekarang kalian kerjakan dulu sampai bab 4” perintahnya.

“ahh, capek buuuu” kata salah seorang siswi yang memang selalu mengeluh jika dia sedang badmood.

Soal nomor 14, ku baca dengan perlahan penuh dengan kekhusyukan—“selama satu minggu ini, aku perhatikan kamu cuek sekali padaku. Kamu tidak pernah membalas suratku. Dan blalablabla—

Wow, kenapa suratnya pas sekali dengan keadaan saya. Batinku “iki nyindir po?” dengan logat jawaku. Yak tepat satu minggu tidak ada kabar dari kamu haha *versi sinetron. Tapi untungnya setelah kubuka salah satu jejaring social ternyata dirimu sudah berada di jajaran teratas dan itu tandanya suratku kamu balas. Hahahaha :D